Stress Ketika Bekerja

Tulisan yang kedua ini masih dalam rangka tugas kuliah manajemen pemasaran

stress at work - sumber: IDN Times
Sebagian bear waktu kita dihabiskan di tempat kerja, oleh karena itu tempat kerja dan aktifitas yang kita lakukan ketika bekerja seharusnya tidak membuat kita merasakan setress atau merasa terbebani hingga menggangu kesehatan baik fisik maupun mental.

Kesehatan kerja merupakan sebuah kondisi dimana seseorang karyawan terbebas dari gangguan kesehatan baik fisik maupun mental yang disebabkan oleh lingkungan atau beban kerja. Masalah kesehatan mental dan stress kerja merupakan masalah yang sering terabaikan di tempat kerja. Setiap orang memiliki batas dalam menghadapi suatu stress, nilai ambang batas seseorang dalam menghadapi stress akan berbeda-beda karena dapat dipengaruhi oleh banyak faktor.

Penyebab Stres Kerja (Arif Zulkifli, 2018 dikutip dari www.bangazul.com)
a. Stressor yang Bersifat Fisik
- Akibat dari kebisingan
- Tekanan stres
b. Faktor Sosial Psikologis
- Crowding (keramaian) dan cramping (kejang)
 - Tempat penampungan dan migrasi
c. Job Stressor
Job stressor adalah stres yang ditimbulkan oleh pekerjaan itu sendiri, seperti tuntutan peran dan beratnya beban kerja.
- Beban berat yang berlebihan (work overload)
- Peran ganda dan konflik peran
- Perbedaan kognitif dan kepribadian

Orang yang stress di tempat kerja biasanya dapat terlihat dari produktivitas yang menurun, tidak bersemangat ketika di tempat kerja, sering berbuat kesalahan di tempat kerja, beberapa kali tidak masuk kerja tanpa alasan yang jelas. Ciri-ciri orang yang mengalami stress dapat dilihat dari reaksi fisik, reaksi pikiran/kognitif, reaksi perilaku dan respon emosional yang diberikan. Reaksi fisik orang yang mengalami stress bisa dilihat dari detak jantung dan tekanan darah yang meningkat, keringat berlebihan, otot-otot tegang, sakit kepala berulang, perubahan pola makan, serta sulit tidur dan tidur tidak nyenyak. Reaksi pikiran atau kognitif pada orang yang mengalami stress cenderung perhatiannya berkurang, menjadi pelupa, berpikir tidak efektif serta sulit memusatkan perhatian atau sulit konsentrasi.

Cara mengurangi stress (Arif Zulkifli, 2018 dikutip dari www.bangazul.com)
1. Memindahkan karyawan ke tempat lain, melakukan penggantian penyelia dan menyediakan lingkungan kerja yang baru.
2. Melaksanakan pelatihan dan pengembangan karyawan supaya mampu melaksanakan pekerjaan baru.
3. Merancang kembali pekerjaan sehingga karyawan mempunyai wewenang yang cukup untuk mengambil keputusan dalam melaksanakan tanggung jawab, mengurangi kelebihan beban kerja, tekanan waktu dan peranan ganda.
4. Komunikasi dilaksanakan dengan baik sehingga memperbaiki pemahaman karyawan terhadap stress.
5. Melakukan konseling bagi karyawan yang mengalami stress.
6. Melakukan kegiatan yang bersifat santai yang dilakukan secara bersama-sama anggota organisasi.

Berikut ini tips manajemen stress yang diambil dari web RSUP Dr. Sardjito
sumber: https://sardjito.co.id
Sekian dan terima kasih


EmoticonEmoticon